nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat yang menyertai
rangkain acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok itu sendiri.
intinya nyongkolan itu sendiri dan tujuan yang dimaksud disini memperkenalkan
kepada khalayak banyak atau ramai.(warga desa setempat, bahwa secara hukum adat
dan agama kedua pasangan ini sah sebagai suami –istri. Pakaian adat yang
digunakan menurut padangan mas awan itu sendiri mengenai adat, pakaian adat
yang dikenakan pengantin pria berikut penggirignya di sebut ‘’pigon’’ atau
umunya masyarakat kaum muda menyebutnya dengan bisa disebut ‘’godek nongkek’’,
pakaian adat disinggung sama mas awan, pakaian adat yang dikenakan pengantin
wanita berikut pengringnya memakai kebaya untuk atasan dan kain sesek atau
bawahanya.Adapun bentuk dari barang yang dibawak dalam nyongkolan tersebut meliputi kain songket,
batik panjang, sarung dan buah buahan, ada jugak besek atau pengginang
tentang secara adat istiadat tidak ada perubuhan yang
mencolok atau signifikan dalam tata cara, hanya dari music pengiring yang dulu
masyarakat masih atau hanya mengenal msuik tradisional Lombok yang disebut
‘’gendang beleq’’, sekarang ada sebagian masyarakat yang masih atau menggunakan
musik modern yang bisa disebut jugak dengan ‘’kecimol’’(sumber yang pertama, saya mewawancarai mas awan yang tinggal di
praya ujung barat dan umurnya 38 tahun
dia sebagai tokoh masyarakat yang ada disana)
nyongkolan adalah adat orang
Lombok mengenai kawin adat
nikahan nyongkolan itu sendiri proses adat yang dijalakan apabila adanya suatu
proses yang dinamakan pernikahan antara laki-laki(terune) dan perempua(dedare)
yang ada didalam suku sasak itu tersebut. Nyongkolan tujuan untuk melaksanakan
prosesi adat itu sendiri, memalui kedua belak pihak, pihak yang laki nyongkol
disambut sama yang wanita. Adat nyongkolan itu sendiri ada yang
dinamakan serung serah artinya adat itu sendiri, ada namanya sejati, yang
dimaksud sejati adalah meminta izin ke kepala desa setampat, dan selabar yang
dimaksudkan disini yaitu pemgambilan janji atau mengabarkan bahwa dari pigak
laki-laki secara serius ke pihak wanita, atau dalam artian udah siap diberi
janji, dan membahas kapan nikahnya atau
yang dimaksud visuke atau mas kawin .manfaat dalam memperagakan semua tata cara
adat tersebut supaya bisa disaksikan orng banyak, baik dari pihak laki laki
maupun perempuan dan sifatnya itu umum. Jadi anak anak muda bisa melihat gmna
prosesi adat nyongkolan tersebut.
Tentang barisan nyognkolan yang harus hadir dalam, pertama
ada namanya yang di depan mamas, yang kedua
namanya pemucuk dan ketiga namanya pengiring pengantin baik pegantin
wanita diiringi dalam prosesi berbaris dan begitu pula sebaiknya, emang disitu
namanya pemucuk dan tumbak dimaksud disini,itu 2 yang depan, yang dibelakangnya
itu tokoh masyarakat tokoh agama jugak termasuk dan pemuda di daerah tersebut
ada dibelakangnya jugak namanya karas ,untuk memberikan sebuah sajian dimaksud
disini dalam bahasa sasaqnya semacam peginang, sokat atau besek,Biasa kebaya
bagi wanita dan laki disebut tampet atau
pegon , dan pakek aksesoris, seperti kemaje dan sapuk, dan keris,Apa yang mesti
dibawak pertama disini yang murni dilasanakan ada namanaya kebun odek, semacam
lampion yang dibuat seperti macem ada jajan tersebut,bahwa dalam pengertianya
kebun ode itu menandakan ekonomi kedua mempelai sudah bisa dipertanggung
jawaban atau bisa disebut mapan,
Pemaknaanya dari atas sapuk atau gudeng untuk mengikat
kepala supaya urat saraf kita, tidak terganggu apabila ada kejadian uru
hara,intinya pemikiran kita selalu fokus dalam acara tersebut, trus yang kedua
msalah pakaian menandakan pakaian kebesaran daripada adat itu sendiri trus yang
ke 3 . dodot itu untuk menyambut tamu terhormat dan nyongkolan itu
sendiri,semakin hari kan bisa kita lihat semakin bagus dari tahun dlu smpek
skrang sudah moderen, tapi sekarang merata, masyarakat adat ini baik yang jajar
garang maupun yang bangsawan itu
sendiri, jadi jajar garang itu yang tidak bangaswan,sehingga semua sudah
memasyarakat udah mengerti dan setara,
dan sudah meneyebar luas. (sumber yang
kedua , saya mewawancarai mamiq uji dari mantang Lombok tengah yang tinggal
panji semirang dan umurnya 57 tahun dia
sebagai tokoh masyarakat yang ada disana).
Kesimpulan dari kedua sumber tersebut adalah
bisa saya ,simpulkan sebagai berikut: dari kedua sumber tersebut, sebenarnya
maksudnya tentang nyongkoaln itu sendiri, sama saja, mungkin ada sedemikian ada
titik perbedaan yang Tidak terlalu mencolok dari kedua sumber tersebut,intinya
dari nyongkolan tersebut memilik kesamaan dan saling berkaitan satu sama yang
laenya.ada beberapa unsur tentang nyongkolan itu sendiri menurut pandangan
kedua sumber, ada yang berbeda, dari segi cara pakaianya dan cara nyongkolan
tersebut
mantap
BalasHapusgood job Yat..kembangkan
BalasHapusSungguh berfaedah
BalasHapusBermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusIni seperti mahakarya
BalasHapusBagus, sangat bermanfaat
BalasHapusSmga bermnfaat.
BalasHapusMantap brother !!!
BalasHapusMau nanya nih.
BalasHapusApa yang saudara rasakan ketika nyongkolan menggunakan gendang beleq dan Kecimol?
Mantap akhi
BalasHapusMantap akhi
BalasHapusMANTAP AKHI.....
BalasHapuskeren akhii
BalasHapusSakral dan ritual memang sangat beradat
BalasHapusSuper sekali akhii
BalasHapusBagus
BalasHapusSupeeerr sekali akhi,,
BalasHapusSemoga bermanfaat bagi kita semua
Mantap akhi
BalasHapusproses ritual bererti proses yang sakral dan membawa nama maha pencipta. sangat luar biasaa
BalasHapusSangat bermanfaat untuk dibaca
BalasHapusAntum teebaik, luar biasa
BalasHapusgood akhi
BalasHapusBagus, tingkatkan.
BalasHapusBagus, tingkatkan.
BalasHapusMANTAP. TETAP LESTARIKAN BUDAYA
BalasHapusTetap menjadi panutan bagi kita
BalasHapusTetap menjadi panutan bagi kita
BalasHapus